Archive for 2013

Selasa, 03 September 2013
 Kandang Kawin Cetak Wido/Jalak

 Badai Jr (Kolaborasi badai dan Jalak 5 warna)

 Lexus Jr, Salah satu biang burma ori..

Mak Nyak, Biang BK yang gak nelor2...
META, kolaborasi Meteor dan Mabelta
 Culun Jr






Pejantan Baru

Posted by Unknown
 Cucu Meteor 1

Cucu Meteor 2

Badai Jr

Hasil Ternak Kandang Ke-2

Posted by Unknown
Kamis, 11 Juli 2013
 Badai x Madonna (Induk Lutung)

 Badai x META

 Lutung x Indigo


Meteor x Indigo


Meteor x Kuncir 
Posted by Unknown
Jumat, 26 April 2013
kali ini saya akan berbagi tentang manfaat kunyit untuk Ayam Aduan yang tentu rentan dengan luka - luka sehabis bertanding. manfaat dari artikel ini tentunya bisa menekan biaya dan lebih alami, sehingga khasiatnya bisa lebih terjamin.
Manfaat Kunyit untuk ternak ayam aduan :
A. Obat Dalam
Umbi yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat :
  • dapat mendinginkan badan ketika ayam terjangkit panas dalam atau saat kondisi panas
  • dapat membersihkan sisa kotoran pada saluran pencernaan sehingga zat  beracun tidak tersisa
  • membantu merangsang melepaskan kelebihan gas di usus
  • dapat menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah.

B. Obat Luar
  • Bisa digunakan untuk mengobati pembengkakan setelah bertanding dengan cara diberehkan pada luka.
  • Digunakan sebagai parem di campurkan dengan Gambir & kapur sirih, borehkan cairannya ke sekujur badan ayam aduan, & dapat mempertebal kulit sehingga tahan gigitan serangga
  • Mengobati mata bengkak dengan cara teteskan cairan kunyit pada mata
  • Mengobati hidung yang berair karena pilek, dengan cara bersihkan hidung ayam aduan dengan cairan kunyit yang di panaskan
  • Mengobati turun urat caranya kunyit & daun sereh direbus, cairannya digunakan untuk mengkompres kaki ayam
KANDUNGAN KIMIA :
  • Kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10%
  • bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
  • minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
  • Zingiberen, felandren , sabinen , borneol dan sineil. 2,5%
  • Lemak sebanyak 1 -3%,
  • Karbohidrat sebanyak 3%,
  • Protein 3%
  • Pati 8%
  • Garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium hingga 100 %
Silahkan mencoba dan tentunya silahkan diamati hasilnya . Semoga bermanfaat :)
Senin, 15 April 2013

DOC merupakan singkatan dari Day Old Chick yang merupakan istilah untuk anak ayam yang berumur satu hari. Saat umur kurang dari satu bulan jenis ayam sulit untuk diketahui jenis kelaminnya. Hal tersebut menyebabkan orang awam tidak bisa membedakan jenis kelamin ayam pada usia tersebut.
Para peternak menggunakan beberapa cara sesuai dengan pengalamanya dibidang peternakan ayam untuk membedakan jenis kelamin pada anak ayam. Ada peternakan yang membedakan jenis kelamin anak ayam dengan cara melihat jengger, bulu, atau kaki anak ayam. Namun, Ada pula peternak yang melihat dari kloaka anak ayam tersebut. Metode ini anak ayam umur seharipun sudah dapat memastikan jenis kelaminya.
Sebelumnya, temen-temen harus mengetahui apa sih kloaka itu?. Kloaka (Latin: Cloaca) adalah lubang posterior (belakang tubuh) yang perfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan, urin, dan genital pada spesies tertentu. Seperti pada bangsa burung, reptil, amfibi, dan ikan.
Cara memastikan jenis kelamin dengan metode melihat kloaka ini lebih tepat, tetapi lebih membutuhkan keterampilan dan pengalaman. Cara tersebut dapat dilakukakan paling lambat 36 jam setelah menetas. Pada saat tersebut anak ayam tidak perlu diberi makan dan minum karena masih ada cadangan makanan. Pada saat itu juga kloka tersebut belum mengeras sehingga memudahkan seleksi dan mengurangi stress pada DOC.
Nah, dari kloaka tersebut kita dapat memastikan apakah DOC itu jantan atau betina. Organ kelamin jantan akan tampak kecil sekali, bentuknya menyerupai seperti kepala jarum. Sedangkan pada betina bentuk itu jarang ditemukan.


Bagaimana sih langkah-langkahnya? Begini caranya:
  1. Anak ayam yang baru menetas dipegang dengan tangan kanan
  2. Lehernya dijepit di antara jari tengah dan jari manis tangan kiri
  3. Perut bagian bawah diraba dengan ibu jari dan kelingking tangan kiri. Hal ini untuk memberihkan feses yang terdapat pada anus
  4. Kemudian punggung DOC diketuk-ketuk perlahan dangan jari tengah tangan kiri hingga kotoran terjatuh
  5. Bagian bawah lubang kloaka ditekan dengan ibu jari tangan mengarah ke atas
  6. Telunjuk tangan kanan juga ditaruh pada anus
  7. Ketiga jari- telunjuk kanan, ibu jari kanan, dan ibu jari  kiri- digerakan bersama-sama sehingga anus terbuka dan kloaka bagian dalam menonjol keluar
  8. Kloka dapat diamati di bawah lampu atau di penyinaran yang cukup. Jika ada tonjolan sebesar kepala jarum berarti DOC tersebut jantan.
Semoga info tersebut memberikan informasi dan ilmu kepada kita semua untuk membedakan jenis kelamin DOC.
Dari berbagai sumber
Selasa, 09 April 2013
 Meteor x Biang Lutung
Sisa-sisa kena wabah tinggal ini dari 10 ekor...
SOLD OUT

 Lutung x Anak Meteor
Kata yang liat pas tarung sama saudaranya, teknik brakot pukul badan
  Lutung x Anak Meteor (calon dipotong)
Kata yang liat pas tarung sama saudaranya, teknik brakot pukul badan

 Meteor x Zaraf
Sisa wabah tinggal 1 ekor... yang laen mati waktu kecil....

Calon Lancur

Posted by Unknown
Jumat, 05 April 2013


 
 WIBAH (wido hibah)
Belum pernah diabar, tapi sepertinya punya pukul sakit

 PLENYUK
Ayam teknik lumayan bagus (menurut saya), kerjanya sembunyi di belakang kepala musuh, sekalian mukul... pukul dari belakang lumayan bahaya. tempurung kepala bagian belakang jadi incarannya

  
 Badai x Zaraf
Generasi sisa2, yang laen dah dibeli temen tinggal 2 sisa dikandang. baru sekali abar lawan ayam kampung tapi cuma sebentar

 Badai x Zaraf
Generasi sisa2, yang laen dah dibeli temen tinggal 2 sisa dikandang. Belum berani tarung

Lancuran

Posted by Unknown
Selasa, 02 April 2013
 4 (Badai x Minul) dan 2 (Meteor x Indigo)

 (badai x biang lutung) x (meteor x zaraf)

 4 (Badai x Minul) dan 2 (Meteor x Indigo)

 Badai x Kuncir 
(SOLD OUT)
 
 Badai x Kuncir
(SOLD OUT)

(badai x biang lutung) x (meteor x zaraf)

Kuthuk - Kuthuk....

Posted by Unknown
Senin, 01 April 2013
Istilah - istilah 

Inbreed : Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah sangat dekat. Yaitu : Ibu dgn anak, bapak dgn anak dan anak vs anak.

Line breed : Perkawinan dua individu yg memiliki hubungan darah tidak terlalu jauh. Contoh : Kakek vs cucu, paman vs keponakan, dll.

Cross breed : Perkawinan antara 2 individu yg tidak memiliki hubungan darah. Atau minimal hubungan darahnya terlalu jauh.

Super breed : Individu yang selalu mampu menurunkan sifat2 terbaik pada keturunannya.

Super fight : Individu yang diproyeksikan khusus untuk lomba/tarung.

Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi yang ada dalam kandang dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super fight.

Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas ayam yg nantinya ingin kita hasilkan.

Berikut penerapannya di lapangan :

Tahapan ternak berdasar teori ini :
1. Cross breed I -----> 2. inbreed -----> 3. line breed -----> 4. cross breed II

1. Cross breed I
Sebelum mulai ternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang seperti apa typical karakter ayam terbaik yang kita idam2kan. Bukan sekedar ikut2an hanya melihat ayam juara yang ada. Ayam juara belum tentu sempurna. Maka khayalan kita harus jauh lebih bagus dari sekedar juara. Agak idealis kelihatannya, tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya.

Untuk cross breed I, carilah pasangan indukan sesuai dgn kriteria khayalan kita tsb. Memakai ayam juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Ayam juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya ayam dgn pukul keras, maka carilah ayam juara yg tipikal kerjanya pukul keras. Kemudian cari juga pasangan betinanya yg keturunan ayam pukul keras.
Hasil dari cross breed 1 ini diharapkan muncul ayam2 dgn karakter pukul keras secara merata pada anakannya.

Cross breed 1 ini dianggap tahap yg paling penting utk pondasi tahapan breeding berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya (inbreed), dan menghindari set back yg bisa membuang waktu percuma.

2. Inbreed :
Tujuan inbreed adlh mencetak breeder (parental stock) yg menyatukan sifat2 positif yg dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan).
Hasil inilah yg disebut 'investasi', modal dasar dan aset ternakan kita yg sangat berharga. Anakan hasil inbreed, biasanya tidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan fighter. Sukur2 kalo ternyata hasilnya bisa jadi petarung. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.

3. Line breed :
Setelah dapat 'modal' dari inbreed, diperkuat lagi dgn line breed. Bila dipasangkan (misalnya) dgn paman yg punya pukul keras, hasilnya sudah bisa dipastikan : ayam dgn karakter pukul sempurna yg sangat dominan. Mungkin inilah yg dimaksud oleh Steven sebagai 'super breed'. Yaitu ayam yg memiliki daya turun breeding yg kuat thdp anak2nya.

4. Cross breed 2 :
Super breed ini boleh dicoba utk disilang dgn ayam dari trah lain (cross breed ke 2). Tujuannya utk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di cross dgn ayam lain yg pukul keras, hasilnya pasti ayam dgn pukulan sempurna. Kalau di cross dgn ayam yg sifatnya agak berbeda, -teknik bagus misalnya- maka pukul kerasnya tidak akan hilang. Justru kita berharap ayam dgn tipikal pukul keras dan teknik bagus. Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai ‘Super fighter’.


Beberapa prinsip yg harus dipahami :

1. Tujuan utama teori population genetics adalah untuk melestarikan karakter/sifat-sifat unggul dari indukan (untuk mudahnya kita pake saja istilah "geno-type") , bukan mempertahankan ciri-ciri fisik (feno-type). Dgn kata lain, tujuan teori ini adlh menciptakan ‘super ‘breeder’.

2. Inbreeding pada prinsipnya adalah upaya menggabungkan sifat-sifat/ karakter 2 individu yang berbeda, baik karakter yang positif maupun negatif. (Ingat, tidak ada ayam yg sempurna). Oleh karenanya rumus inbreeding adalah "the best vs the best". Mr. Breemen memakai istilah super breeder vs super breeder. Yang kedua, super breeder harus mempunyai karakteristik yg dapat mendukung "khayalan" kualitas ayam yg ingin dihasilkan dari ternak kita. Misalnya kalau kita menghayalkan bahwa hasil ternakan kita harus teknik bagus, maka cari indukan yg teknik bagus. Kalau sekarang belum memiliki atau belum mampu memiliki indukan yg "ideal", menurut saya tidak perlu khawatir karena kualitas indukan dapat diperbaiki melalui cross-breeding.
Mungkin ada yg bertanya, kalau kita sudah punya "super breeder" kenapa tidak itu saja diternak dan nggak perlu repot-repot pake teori population genetics??
jawab : Kalau tujuan kita ternak hanya jangka pendek memang teori population genetics tidak perlu, tapi seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan kita adalah jangka panjang. Perlu diingat bahwa super breeder yg kita punya suatu saat akan mati, mandul, atau sakit. Kalau ini terjadi maka kita kehilangan modal. Itu sebabnya banyak peternak besar yg gagal mempertahankan standard kualitasnya dan terus menurun. Dan banyak ayam2 juara yg terputus generasinya.

3. Cross-breeding yg pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yg berbeda sedangkan cross-breeding yg kedua dilakukan dengan dua tujuan, yaitu apabila kita ingin memproduksi petarung dan untuk memperbaiki kualitas darah yg sudah ada (menambahkan elemen baru atau "additive characteristics" yg sudah ada).

4. Aplikasi teori population genetics menuntut adanya sistem seleksi yg ekstra ketat. Beberapa waktu yg lalu ada pendapat yg mengatakan untuk bisa memakai sistem inbreeding, maka kita harus menjadi ahli "membunuh". Istilah ini sebenarnya hanya untuk memberikan tekanan bahwa anakan yg akan melanjutkan generasi indukan harus diseleksi secara ketat. Pilihlah anak betina yg mirip bapaknya dan anak jantan yg mirip ibunya. Yang perlu dipahami, pengertian "mirip" disini bukan mirip secara fisik, tapi yg lebih penting adalah karakternya (tetapi kalau secara fisik juga mirip ya tidak apa-apa). Di sini lagi-lagi diperlukan "feeling" dan keahlian dalam melakukan seleksi. Agar kita bisa melakukan seleksi, misalnya untuk mengambil 1 pasang pada setiap generasi kita tetaskan 3 X, lalu dari situ dilakukan seleksi untuk menentukan 1 pasang yg akan melanjutkan karakter moyangnya (ancestors). Semakin banyak pilihan yg akan diseleksi, akan semakin bagus.

5. Hasil inbreeding selalu ditandai dengan ciri-ciri kehilangan vitalitas (ayam hasil inbreeding menunjukkan gejala penurunan vitalitas). Prof. Anker bahkan menegaskan bahwa semakin besar hilangnya vitalitas pada ayam hasil in-breeding berarti effek dari inbreeding itu lebih bagus.
Ayam hasil inbreeding tidak cocok untuk tarung, tapi hanya cocok untuk menjadi indukan (orang eropa biasanya beli burung bukan untuk dimainkan tapi untuk breeding). Turunanya nanti yang dimainkan.
Vitalitas yang hilang itu akan didapatkan kembali apabila hasil inbreeding di-cross dengan ayam lain. Inbreeding dimaksudkan untuk membangun sifat-sifat yang akan selalu diturunkan kepada turunannya (offspring), sedangkan cross-breeding untuk menambah sifat-sifat/ karakter yang sudah ada seperti menambah vitalitas, karakter dan kekuatan.
Dengan in-breeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. In-breeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan in-breed maka turunannya akan mirip satu sama lain.
Menjodohkan bapak dan anaknya yg cewek atau ibu dengan anaknya yg cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama in-breeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).

Pemuliaan Ternak

Posted by Unknown
Rabu, 27 Maret 2013


Apa yang penting yang menjadi patokan para bebotoh dalam mengukur kemampuan ayam dalam bertarung. Setiap bebotoh mempunyai standar yang beragam dan berbeda-beda. Wiring kuning, warna merah dan hitam,kaki yang tumpuk bila diangkat, pegangan yang pas dan cekelannya empuk seperti memegang bebek dan sebagainya. Semua ini berdasarkan dari hasil pengalaman para bebotoh yang telah melahirkan berbagai Jagoan yang selama ini diyakini mempunyai kekuatan dan pukul. Namun walaupun demikian, pukul sendiri memang belum memberikan suatu patokan yang pasti, dimana hal yang juga dapat dijadikan sebagai acuan adalah seberapa keras dan akurat pukulnya dan seberapa tahan napasnya.

Akurasi pukulan pada ayam laga dipengaruhi dua faktor penting yaitu pertama perbandingan ideal tulang kaki dan faktor kedua adalah Otot yang berperan penting dalam menentukan arah, kecepatan dan kekuatan pukulan.

Otot bekerja dengan cara menarik bukan mendorong. Kerja otot membutuhkan suatu senyawa yang disebut dengan ATP (adenosin triphospate) dan Creatin phospate yang juga bersal dari ATP. Beberapa sumber yang berpengaruh langsung adalah karbohidrat, lemak dan protein yang dioksidasi melalui siklus Kreb dan secara langsugn dapat membebaskan ATP yang nantinya digunakan sebagai bahan bakar otot. Selain itu otot juga membutuhkan CALSIUM (Ca) dalam bekerja atau berkontraksi dan relaksasi. Inilah sebabnya mengapa ayam laga yang pakan utamanya Jagung mempunyai otot lebih bagus dan kekuatan pukul yang baik dibandingkan pakan utama yang lain.

Bentuk otot yang baik pada ayam laga adalah otot yang berserabut halus tanpa perlemakan serta tanpa pembesaran sel otot sendiri. Hal ini untuk mendapatkan akurasi pukulan yang baik, sehingga otot harus kuat, liat dan lentur. Pada manusia dapat dianalogikan kira-kira sama dengan otot yang dimiliki atlit tinju kelas ringan, karate, lari cepat atau bulu tangkis yang mengutamakan kecepatan, kelenturan dan akurasi pukulan. Banyak bebotoh yang senang dgn tipe pukulan berat, padahal akan lebih baik bila ayam laga memiliki tipe pukulan yang mempunyai akurasi dan frekuensi yang tinggi, istilah lainnya adalah memukul dengan tepat, manggon dan cepat. Dan selain itu, ayam laga yang memiliki otot yang halus akan mempunyai kelebihan dan kemungkinan yang lebih tinggi untuk mampu memukul di ruang sudut yang sempit dibandingkan dengan ayam berserabut otot yang kuat/berotot yang cenderung dan hanya dapat memukul baik jika mendapat ruang pukul yang cukup.

Untuk kesehariannya, latihan yang diperlukan utk membentuk serabut otot yang halus adalah latihan kecepatan yang dilakukan tanpa beban. Kadang kala ada bebotoh yang melatih ayamnya dgn memberi pemberat pada kaki ayam atau menekan ayam sehingga ayam jalan setengah merangkak. Dengan metode latihan ini akan menghasilkan otot besar dan kuat tetapi lamban dan kaku. Latihan lari dengan cara mengitari babon/untulan akan jauh lebih baik daripada latihan yang mengutamakan kekuatan.

Selanjutnya walaupun ayam laga telah memiliki Otot yang baik faktor lain yang mendukung dan sangat penting adalah Stamina. Stamina ayam laga tergantung 3 hal penting yaitu Kadar HB, Kemampuan Kerja Jantung, dan Paru-Paru. Untuk membuat HB yang tinggi, ayam laga harus mendapatkan nutrisi yang cukup. Nutrisi yang paling penting adalah protein, dan selain itu vitamin dan mineral akan sangat berperan dalam membentuk darah baru. Umumnya ayam laga di Indonesia hanya mendapatkan diet pakan utama berupa Gabah, beras merah atau jagung. Diet ini hanya mengandung protein berkisar sebesar 6%-8% . Dalam kondisi diet/pakan yang ditakar, ayam laga akan kesulitan menjaga stamina karena angka kebutuhan protein yang optimal bagi ayam laga adalah berkisar antara 12%-14%. Untuk hal ini, maka sangat dianjurkan sekali bagi bebotoh untuk memberikan makanan tambahan untuk mencukupi kebutuhan protein ayamnya.

Cara lain yang digunakan oleh bebotoh untuk meningkatkan HB ataupun Stamina adalah memberikan suntikan Neurobion, akan tetapi pemberian suntikan neurobion tidak dapat langsung menghasilkan butir darah baru dengan segera, karena ayam laga masih membutuhkan protein dan mineral lain seperti besi (Fe) dan tembaga (Cu). Pemberian pakan ayam petelur secara rutin yang memiliki kadar protein 18,0 dan kalori 1350 - 1400 akan memberikan hasil yang lebih baik, dan hal ini lebih baik dibandingkan dengan pemberian telur dan madu yang mengandung karbohidrat dan lemak tinggi (kalori tinggi), dan seringnya pemberian telur dan madu hanya akan membuat ayam laga cenderung menjadi lebih gemuk yang akhirnya dapat mengganggu aktivitas dan gerak ayam laga saat bertarung.

Faktor lain di dalam meningkatkan dan menguatkan Stamina ayam laga adalah menjaga kerja jantung dan paru-paru secara maksimal, maka satu-satunya cara adalah memberikan latihan yang rutin dan cukup bagi ayam laga, dan tanpa adanya disiplin pada latihan, maka stamina ayam akan turun saat melakukan pertarungan.

Ditulis oleh Kamandaka (al.com)

Otot dan Stamina Ayam Laga

Posted by Unknown
Selasa, 26 Maret 2013
 Madonna (Induk Lutung/ Import)


 
 Sepia (Anak Jalak 5 Warna)
 Induk Galaxy (Import)


 META (Meteor x Mabelta)

 Kuncir Jr (Acil x Kuncir)


 Zaraf Jr


Mebong (Meteor x Bongkok)


 Indigo (induk Golden)/ Burma Import




Mantili (Meteor x Biang Burma)

Barongsay Jr
 

Pleci (Burma Ori)

 Minul (BK Import)

Koleksi Biang

Posted by Unknown

Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
  • Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
  • Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan  dan saraf.
  • Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap  yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • Excessive mucous di trakea.
  • Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas.
  • Ayam tampak lesu.
  • Napsu makan menurun.
  • Produksi telur menurun.
  • Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah.
  • Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
  • Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan.
  • Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
  • Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola  444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya.
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
  • Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
  • Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
  • Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam.

Halaman

Contact Us

Muh Alim Phone: 08127617981/ 08127587995 / Alamat Kandang : Dusun Macanan Desa Ringinanom Kec. Tempuran Magelang
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Badai Rooster Farm - Powered by Blogger